Proses Pengolahan Harita Nickel

Beberapa waktu belakangan ini nama Riko Windy Albert banyak diperbincangkan di berbagai negara. Hal itu dikarenakan sosok itu merupakan yang berpengaruh di balik kesuksesan dalam penerapan teknologi HighPressureAiceLeach.  HighPressureAiceLeach sendiri merupakan teknologi yang digunakan oleh perusahaan tambang nikel di Pulau Obi Harita Nickel untuk mengubah nikel limonite menjadi produk bernilai jual tinggi. Produk bernilai jual tinggi yang dimaksud itu adalah baterai untuk kendaraan listrik. Bahkan hasil inovasinya itu membuat industri-industri besar di dunia tertarik untuk mengikutinya dengan menciptakan produk serupa.

Mengetahui Proses Pengolahan Nikel yang Dilakukan oleh Harita Nickel

Dikarenakan Harita Nickel itu merupakan perusahaan tambang nikel terbesar yang ada di provinsi Maluku Utara. Di mana keberadaannya terbukti bisa membuat perekonomian masyarakat sekitar meningkat, maka perusahaan itu harus bisa memaksimalkan hasil tambangnya. Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan tambang di Maluku Utara itu untuk memaksimalkan produksinya yaitu dengan lakukan inovasi mengubah nikel limonite menjadi produk bernilai jual tinggi. Perlu diketahui bahwa  limonite sendiri merupakan jenis nikel yang dianggap kurang bernilai. Hal itu dikarenakan kandungan yang ada di dalam nikel itu sangatlah rendah. Namun untuk memunculkan inovasi baru perusahaan tambang yang ada di Maluku Utara itu mencoba memaksimalkan dengan memunculkan inovasi mengolah menjadi baterai kendaraan listrik. Metode yang digunakan untuk mengolah nikel itu yakin dengan memanfaatkan teknologi canggih. Diketahui teknologi yang digunakan untuk membuat baterai listrik itu bernama HPAL. Teknologi canggih itu juga termasuk ke dalam teknologi pertama yang baru digunakan di Indonesia. Hingga saat ini teknologi canggih itu sudah berhasil memproduksi mhp.

Mengetahui Hasil Olahan Menggunakan Teknologi HPLA

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa teknologi canggih yang digunakan oleh perusahaan tambang terbesar di Maluku Utara itu mampu menghasilkan baterai listrik berkualitas unggul yang diberi nama Mixed Hydroxide Precipitate. Diketahui hingga saat ini teknologi tersebut sudah berhasil menciptakan produk itu sebanyak 188.600 MWT. Untuk menghasilkan baterai listrik dengan jumlah cukup banyak itu diperlukan waktu sekitar satu tahun terhitung sejak tanggal 23 Juni 2021. Produk yang sudah berhasil dibuat itu akan diolah kembali untuk diubah menjadi nikel sulfat. Bukan hanya itu saja namun mwt itu juga akan diolah lebih lanjut menjadi kobalt sulfat. Nantinya semua produk yang sudah dihasilkan itu akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik.

Bagaimana Karakteristik Nikel yang Digunakan Untuk Membuat Baterai Itu?

Karakteristiknya yang mudah dibentuk dan memiliki sifat bisa menghantarkan listrik dengan baik, menyebabkan hasil tambang dari pulau Obi ini dapat diolah menjadi berbagai macam unsur. Adapun beberapa unsur yang bisa diolah menggunakan nikel dari pulau Obi itu seperti lithium dan grafit. Di mana kedua benda tersebut merupakan bahan baku di dalam pembuatan kotoda dan anoda. Anoda dan kotoda sendiri adalah sebuah komponen utama untuk pembuatan baterai. Namun sebelum menjadi baterai anoda dan konoda tersebut akan melewati proses yang cukup panjang. Selain itu kedua produk tersebut juga akan digabungkan terlebih dahulu agar bisa menghasilkan baterai kendaraan listrik.

Demikian ulasan singkat tentang proses pengolahan nikel yang dilakukan oleh perusahaan tambang terbesar di Maluku Utara. Tentunya keberhasilan perusahaan tambang di dalam melakukan inovasi pengolahan nikel yang memiliki kandungan rendah menjadi produk bernilai jual tinggi menjadi kebanggaan tersendiri untuk negara Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *