Mengenal Fase Menstruasi, Siklus Menstruasi Normal dan Tidak Normal

Siklus haid adalah serangkaian perubahan yang terjadi setiap bulan dalam tubuh wanita sebagai persiapan untuk kemungkinan kehamilan. Karena terjadi setiap bulan secara berulang-ulang, maka disebut dengan siklus.

Siklus menstruasi dibagi menjadi dua, yaitu siklus menstruasi normal dan siklus menstruasi tidak normal. Memeriksa siklus menstruasi merupakan bagian penting bagi wanita. Siklus menstruasi juga bisa menentukan masa subur seorang wanita.

Hal ini sangat penting bagi wanita yang sedang merencanakan program kehamilan. Tentukan masa subur melalui siklus menstruasi dengan menghitung kalkulator masa subur. Selama siklus menstruasi, kelenjar pituitari di otak dan ovarium di saluran reproduksi wanita memproduksi lalu melepaskan hormon tertentu pada waktu tertentu.

Ada 4 fase yang terjadi dalam siklus menstruasi, fase-fase dalam siklus menstruasi dipengaruhi oleh naik turunnya hormon dalam tubuh.

Apa Saja Fase yang Terjadi Dalam Siklus Menstruasi?

Fase menstruasi: Fase ini biasanya berlangsung dari hari pertama hingga hari kelima, saat lapisan rahim dikeluarkan sepenuhnya melalui vagina jika kehamilan belum terjadi. Kebanyakan wanita mengalami pendarahan selama tiga sampai lima hari, tetapi periode yang berlangsung hanya dua sampai tujuh hari dianggap normal.

Fase folikular: Fase ini biasanya berlangsung dari hari ke 6 sampai 14. Selama waktu ini, kadar hormon estrogen meningkat yang menyebabkan lapisan rahim atau endometrium tumbuh dan menebal.

Hormon perangsang folikel menyebabkan folikel di ovarium tumbuh. Selama hari 10 sampai 14, salah satu folikel yang berkembang akan membentuk sel telur yang matang sepenuhnya.

Ovulasi: Fase ini terjadi sekitar hari ke-14 dari siklus menstruasi 28 hari. Peningkatan secara tiba-tiba hormon luteinizing hormone menyebabkan ovarium melepaskan sel telurnya. Peristiwa ini disebut ovulasi.

Fase luteal: Fase ini berlangsung sekitar hari ke 15 hingga hari ke 28. Sesudah sel telur dilepaskan dari ovarium, ia mulai berjalan melalui saluran tuba ke rahim. Kadar hormon progesteron meningkat membantu mempersiapkan lapisan rahim untuk kehamilan.

Jika sel telur dibuahi oleh sperma dan menempel pada dinding rahim, maka wanita tersebut akan hamil. Jika kehamilan tidak terjadi, kadar estrogen juga progesteron turun dan lapisan rahim yang menebal ditumpahkan selama periode menstruasi.

Siklus Menstruasi Normal

Siklus haid yang normal umumnya 28 hari dengan masa haid 7-8 hari. Umumnya, siklus menstruasi yang normal berlangsung antara 24 hingga 38 hari. Siklus haid sering berubah seiring bertambahnya usia.

Pada remaja yang mengalami pubertas dini akan mengalami siklus menstruasi yang lebih lama dari 38 hari, hal ini merupakan hal yang biasa terjadi. Di usia 20-an, siklus menstruasi Anda akan kembali normal.

Siklus Menstruasi Tidak Normal

Berbeda dengan siklus menstruasi normal, siklus menstruasi yang tidak normal atau tidak teratur ditandai dengan periode menstruasi kurang dari 24 hari atau lebih dari 38 hari. Hal ini akan dialami oleh wanita yang memasuki fase premenopause.

Selama transisi fase premenopause, siklus menstruasi akan sering dan tidak teratur. Hal ini ditandai dengan periode menstruasi yang berhenti selama satu bulan atau beberapa bulan, hingga menstruasi kembali. Masa haid juga akan berubah, dapat lebih cepat atau lebih lama dari biasanya.

Cara Menghitung Siklus Menstruasi

Menghitung siklus menstruasi sangat penting bagi wanita dewasa. Hal ini juga bisa menentukan masa subur seorang wanita. Cara menghitung siklus haid yang benar adalah dengan mencatat kapan pertama kali mulai sampai akhir haid.

Umumnya, periode dari hari terakhir menstruasi Anda hingga awal periode berikutnya adalah 24 hingga 38 hari. Anda juga bisa mencatat sejumlah gejala yang dirasakan saat menstruasi, seperti nyeri, kembung, hingga nyeri pada payudara. Hal ini untuk mengidentifikasi penyebab dari gejala yang dirasakan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *